Pada tahun 2021 ini pemerintah Desa Sudah mulai mencanangkan program Desa Mandiri Energi. Program ini di canangkan bukan tanpa alasan, mengingat desa sudah memiliki populasi jumlah Sapi yang sangat banyak ada sekitar 1000 ekor sapi yang dipeliharan warga. Sehingga diperlukan pengelolaan limbah kotoran ternak yang lebih baik, yang biasanya hanya di timbun di biarkan sehingga mencemari lingkungan.
Pada tahun 2021 ini Desa Sudah mendapatkan bentuan pembangunan 26 unit Degester untuk pengelolaan kotoran sapi menjadi Biogas lewat program CSR EMCL. Biogas yang dihasilkan kemudian disalurkan ke dapur untuk dipergunakan memasak. Menurut salah satu warga penerima bantuan sebelum kotoran sapi diolah menjadi biogas, biasanya langsung dibuang tempat pembungan dibiarkan begitu saja tanpa di olah. Sehingga mencemari lingkungan dan sangat bau. “Tetapi kini telah diolah menjadi biogas, sehingga tidak bau. Bahkan bisa menghasilkan biogas untuk menyalakan kompor gas dan limbah dari biogas masih bisa dimanfaatkan untuk pupuk baik jenis padat maupun cair
Menurut bapak Ali Taman (seorang tokoh masyarakat) bahwa dengan adanya program biogas, maka saya lebih menghemat elpiji 3 kg. Sebelum ada biogas, biasanya dalam satu bulan membutuhkan elpiji sebanyak 4 tabung. Saat sekarang paling hanya satu tabung, untuk jaga-jaga saja. Ya bisa menghemat antara 2-3 tabung. Harga elpiji 3 kg di sini Rp20 ribu. Sehingga dalam sebulan dapat menghemat Rp40 ribu hingga Rp60 ribu. Benar-benar dapat menghemat pengeluaran apalagi di saat covid19 ini.
Tesrimoni lain juga disampaikan oleh Ibu Kasminah, seorang Ibu rumah tangga yang juga penerima memanfaatkan program biogas ini merasa terbantu. Sebab, dirinya dapat menghemat pengeluaran. “Saya memanfaatkan biogas untuk memasak air, menanak nasi, menggoreng lauk pauk dan membuat sayuran. Semuanya menggunakan kompor biogas. Pokoknya sangat membantu, apalagi pada saat pandemi di mana ekonomi sulit. Saya terbantu, karena dapat mengurangi pengeluaran bulanan. Saya tidak sering-sering membeli elpiji 3 kg,” katanya.
Saat diskusi dengan kepala Desa Sudah dan Bapeda Bojonegoro bapak Rifqi Rhomadon dari EMCL menjelaskan bahwa saat ini di desa sudah memperoleh bantuan sebanyak 26 unit Degester. yang sudah selesai di bangun sebanyak 15 unit dan yang 11 unit masih dalam proses pembangunan, ini merupakan komitmen EMCL untuk masyarakat sekitar wilayah operasi, dan itu dibenarkan oleh Bapak Agus Muklison Kepala desa Sudah bahwa Pembangunan Degester biogas juga selaras dengan program pemerintah desa dan pemerintah Kabupaten Bojonegoro untuk menjadi desa Sudah menjadi Desa Mandiri Energi.